Mahfud Ajak Mahasiswa Jadi Pemilih Rasional: Jangan Mau Ditekan Apalagi Dibeli Suaranya

Selasa, 19 Desember 2023 - 11:29 WIB
loading...
Mahfud Ajak Mahasiswa Jadi Pemilih Rasional: Jangan Mau Ditekan Apalagi Dibeli Suaranya
Menko Polhukam yang juga merupakan Cawapres nomor urut tiga, Mahfud MD mengajak mahasiswa Universitas Bung Hatta (UBH) menjadi pemilih yang rasional. Foto/Felldy Utama/MPI
A A A
PADANG - Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) yang juga merupakan calon wakil presiden (Cawapres) nomor urut tiga, Mahfud MD mengajak mahasiswa Universitas Bung Hatta (UBH) menjadi pemilih yang rasional dalam kontestasi politik.

Mulanya Mahfud MD menjelaskan, salah satu upaya membela bangsa adalah merawat demokrasi. Salah satu caranya yakni pelaksanaan Pemilu 2024 yang sehat.

Menurut dia, Pemilu menjadi mekanisme mengelola beragam pandangan dan aliran politik. Pemilu untuk agregasi kepentingan.

"Negara demokrasi kalau tidak ada Pemilu, maka tidak bisa disebut negara demokrasi. Konstitusi itu membatasi wilayah kekuasaan dan waktu, rutin mengevaluasi kepemimpinan secara," kata Mahfud saat mengisi kuliah umum di Universitas Bung Hatta, Padang, Sumatra Barat (Sumbar), Senin (18/12/2023).



Mahfud mengatakan, Pemilu yang digelar secara rutin ini, untuk mengedepankan kepentingan negara di atas golongan. Kepentingan negara dan bangsa harus nomor satu, sebab dalam setiap pelaksanaan Pemilu, punya potensi perpecahan. Makanya, harus diselenggarakan tanpa diskriminasi.

"Ini ajakan untuk memilih pemimpin bersama. Bukan mengeliminir musuh. Bersatu setelah bertarung, siapapun terpilih, itu pemimpin kita," ujarnya.

Mantan ketua Mahkamah Konstitusi (MK) ini mengajak mahasiswa aktif dalam Pemilu. Jangan berpikir tidak ada calon yang bagus. Pilih yang terbaik atau yang paling sedikit kejelekaannya.

Pemilu, kata dia, bukan memilih orang sempurna, tapi memperkecil peluang orang jahat memimpin. Orang, memilih maupun tak memilih, hasilnya akan jadi pemimpin dan tunduk pada kebijakannya.

Mahfud berujar, orang yang apatis bisa menjadi korban keputusan politik. Tak ada orang yang tidak terikat keputusan politik yang menang.

Menhan era Presiden Gus Dur ini pun mengajak mahasiswa menjadi pemilih rasional. Cari pemimpin yang mau berdebat dan beradu visi dan misi. Dan yang tak kalah pentingnya, juga melihat rekam jejak calon.

"Jangan mau diteror, ditekan, apalagi mau dibeli suaranya. Menurut ajaran agama, orang yang memilih karena disuap, tidak sesuai dengan hati nurani, itu seperi binatang. Nuraninya tidak hidup. Ingin milih itu, dikasih uang jadi berubah, jadi dia tidak pakai nurani. Punya mata dan telinga tapi tidak melihat dan mendengar kebenaran," pesannya.
(maf)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0948 seconds (0.1#10.140)